Hukum Ikut Merayakan Valentine Days

S O A L :

Saya Iril di Pontianak, saya mau nanya, apa hukumnya valentine bagi umat islam,soalnya setiap tanggal 14 Februari pemuda semangat banget merayakannya…?
( Iril di Pontianak )


J A W A B :

Saudaraku… Allah Subhannahu wa Ta’ala telah berfirman, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (Al-Maidah:51)

Ahli tafsir memberikan makna “menjadi pemimpin (mu)” diatas adalah antara lain menjadikan orang Yahudi atau Nasroni sebagai panutannya. Dengan demikian jelaslah bahwa barang siapa yang mengikuti perayaan atau aktivitas orang-orang kafir tersebut dengan disadari atau tidak, maka pada dasarnya ia telah mengakui kepemimpinan orang-orang kafir.

Berdasarkan firman Allah di atas, maka jelaslah bahwa disaat orang-orang Islam ikut-ikutan dalam perayaan Valentine days tersebut sangat tidak bisa dibenarkan. Sebab, perayan hari Valentine ini tidak memiliki dasar hukum dalam syari’at Islam. Bahkan sebagai mana catatan sejarah yang ada, meskipun banyak versi, perayaan Valentine days ini sangat erat kaitanya dengan ritual dan keyakinan orang-orang nasrani. Sebagian ahli sejaran menulis bahwa asal mula Valentine itu berkaitan dengan St. Valentine. Ia adalah seorang pria Roma yang menolak melepaskan agama Kristen yang diyakininya. Ia meninggal pada 14 Februari 269 Masehi.

Dalam versi lain disebutkan bahwa Saint Valentine adalah seorang pria yang membaktikan hidupnya untuk melayani Tuhan di sebuah kuil pada masa pemerintahan Kaisar Claudius. Ia dipenjarakan atas kelancangannya membantah titah sang kaisar. Baru pada tahun 496 Masehi, pendeta Gelasius menetapkan 14 Februari sebagai hari penghormatan bagi Valentine.

Demikian sekilas cuplikan sejarah yang berkaitan dengan perayaan yang sangat di agung-agungkan oleh anak-anak muda saat ini. Terlepas dari benar atau tidaknya cerita sejarah tersebut, maka sungguh tidak dibenarkan bagi kaum muslimin ikut-ikutan merayakan hari valentine tersebut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Daud no. 4031)

Saudaraku…. Islam adalah agama yang paling mulia. Islam adalah agama yang paling diridhai oleh Allah. Islam adalah agama yang akan mengantarkan manusia menuju keselamatan dunia dan akhirat. Jangan sampai kita menodainya. Hanya gara-gara kita mempercayai dan meyakini aktivitas Valentine days setiap tanggal 14 Februari, akan berakibat fatal yang akan mengantarkan kita terjerumus dalam kenistaan karena kita telah tergolong dalam barisan kaum kuffar.

Ingat saudaraku… Di dalam dua kalimah syahadat yang telah kita ucapkan, bahkan sering kita ulang-ulang dalam keseharian kita tersebut mengandung makna “Al-wala’ wal baraa’. Al-wala’ mengandung makna loyalitas kepada Islam, dan al-Bara’ mengandung makna benci kepada kekafiran dan orang-orang kafir. Wujud dari al-wala’ dan al-bara’ adalah kaum muslimin berbeda dengan orang kafir, serta bangga dengan identitas keislamannya. Allah Ta’ala berfirman, “Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syari’at (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syari’at itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.” (QS. Al-Jatsiyah: 18)

Dalam ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman, “Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun itu bapak-bapak, anak-anak, atau saudara-saudara, ataupun keluarga mereka.” (QS. Al-Mujadalah: 22)

Dengan demikian jelaslah bahwa sebagai orang Islam, kita harus loyal kepada Islam dan membenci kekafiran. Kasih sayang diantara orang Islam itu tidak terbatas oleh ruang dan waktu, dalam arti setiap saat kita harus saling menebar kasih sayang sesama kita dan tidak harus menunggu tanggal 14 Februari.

Semoga allah Subhanahu wa ta’ala senantiasa membimbing kita, dan semoga islam tetap menjadi keyakinan kita sampai akhir hayat tanpa harus ternodai oleh aktivitas rendahan seperti ikut-ikutan dalam perayaan hari valentine ini. Sadarilah bahwa diantara langkah-langkah setan adalah “Tazyin” (menghias). Keberhasilan syetan dalam tazyin ini antara lain adalah lahirnya perayaan valentine days. Hari Valentine yang di maknai sebagai “hari kasih sayang” benar-benar telah mampu membiyus mayoritas generasi muslim dan telah memporak porandakan aqidah mereka.
Wallahu a’lam.

    About Me

    Foto saya
    Saudaraku... kita ditakdirkan sebagai manusia dengan beragam suku bangsa dan bahasa... namun demikian tentu hal itu bukan jadi penghalang persaudaraan kita. Sekedar untuk diketahui, bahwa saya adalah insan yang dilahirkan dari keturunan Jawa Timur asli. Meski saat ini saya berada di kota Khatulistiwa ( baca Pontianak bersama anak dan istriku tercinta, namun sampai saat ini ayah dan ibuku masih tinggal di kota REOG ( baca Ponorogo). Jelasnya... saya adalah anak rantau, yang meyakini bahwa bumi yang kita pijak ini adalah sama. dan tentunya keyakinan ini juga ada pada diri anda... thanks

    Followers